Suku Dogo tinggal di Mali Tenggara dan Burkina Foso, Afrika.
Konon mereka berasal dari tepi Sungai Niger. Lalu, sekitar tahun 1490-an mereka
melarikan diri dari Suku Mossi sampai ke tebing curam terpencil tempat tinggal
mereka sekarang. Mereka membangun rumah yang terbuat dari lumpur. Warananya
kuning kecoklatan, persis sama dengan tebing tinggi yang menjadi latar belakang
desa mereka. Ini membuat orang sulit menemukan tempat tinggal mereka. Berkat
itu jugalah, mereka tidak berhasil ditaklukan suku - suku lain. Mereka juga
menolak pengaruh dari luar. Baru tahun 1930-an, mereka mau dikunjungi orang
luar. Samapi sekarang, suku Dogo hidup tanpa listrik dan tanpa keran air
mengalir. Satu-satunya jalan menuju desa mereka hanya bisa dilewati pejalan
kaki atau binatang!
Rumah suku Dogo amat unik. Selain terbuat dari lumpur kering
yang warnanya sama dengan tebing, rumah mereka beratap datar. Kalau udara
terlalu panas untuk tidur di dalam rumah, mereka akan naik ke atas atap dan
tidur di situ, beratap langit berbintang. Sekarang sudah banyak wisatawan yang
mengunjungi suku Dogo. Mereka sepakat akan satu hal. Suku Dogo amat ramah.
Bayangkan, setiap kali bertemu, kalimat sapaan mereka amat panjang.
0 comments:
Post a Comment