Maglev adalah singkatan dari
Magnetically Levitated Trains. Dari Kepanjangan namanya, sudah terlihat kereta
ini memanfaatkan Magnet. Prinsip dari kereta api ini adalah memanfaatkan gaya
angkat magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke atas, kemudian gaya
dorong dihasilkan oleh motor Induksi. Kecepatan Kereta Maglev yaitu 650 km/Jam.
Kecepatan kereta ini tinggi karena tidak terpengaruh gaya gesek. Karena itu
harganya pun cukup mahal.
Kereta Maglev mengambang kurang
lebih 10mm di atas rel magnetiknya. Dorongan ke depan dilakukan melalui
interaksi antara rel magnetik dengan mesin induksi yang juga menghasilkan medan
magnetik di dalam kereta .
Kelebihan dan Kekurangan Maglev
Kelebihan utama dari kereta ini
adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga tidak menimbulkan
gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada penggantian rel atau
roda kereta karena tidak akan ada yang aus sehingga dapat menghemat biaya.
Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat gesekan.
Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi Kereta
Maglev yang lebih aerodinamis.
Dikarenakan bentuk dan kecepatan
kereta yang fantastis ini, kebisingan
yang ditimbulkan disaat kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah
pesawat jet, dan di perhitungkan lebih mengganggu daripada kereta konvensional.
Sebuah studi membuktikan suara yang ditimbulkan oleh kereta meglev dengan
kereta konvensional biasa lebih bising sekitar 5dB yaitu 78% nya. Kekurangan
lain kereta ini adalah di mahalnya investasi terutama pengadaan relnya.
Cara Kerja Maglev
Ada dua cara kerja kereta maglev
ini, yang biasa membuat mengambang yang pertama adalah ems (electromagnetic
supension). Menggunakan tenaga magnet listrik biasa dari rel, agar kereta dapat
terangkat 10 milimeter. Namun, cara ini tidak stabil. Akibatnya, jarak
mengambang harus selalu dikontrol. Ketika daya magnet berkurang, kereta bisa
turun dan menabrak rel. Cara ini pertama kali dikembangkan di jerman.
Cara yang kedua adalah eds
(electrondynamic supension). Menggunakan tenaga magnet superkonduktor. Tenaga
ini mampu mengangkat kereta sejauh 100 hingga 150 milimeter. Cara ini jauh
lebih stabil ketimbang cara yang pertama. Daya angkat yang dihasilkan tidak
hanya melalui guideway saja, tetapi juga dari kereta itu sendiri. Magnet
superkonduktor ini harus selalu didinginkan dengan alat pendingin pada kereta
maglev agar tidak mudah rusak.
Cara Maglev Berjalan
Dalam keadaan berhenti, kereta
maglev tidak mengambang di atas rel. Saat akan berangkat, magnet superkonduktor
dinyalakan dan kereta mulai mengambang di atas rel sejauh 100 milimeter.
kemudian, magnet superkonduktor itu mengatur posisi kereta maglev agar tepat di
tengah jalur guideway supaya saat nantinya berjalan, kereta maglev tidak
menyerempet lintasan. Setelah menemukan posisi yang tepat, komputer akan
mengunci posisi tersebut dan menstabilkan magnet superkonduktor agar posisi
kereta tidak berubah. setelah semua siap, maka magnet superkonduktor pada
kereta dan magnet pada bagian dinding rel akan menciptakan daya saling menarik
dan mendorong secara berulang-ulang sehingga nantinya daya tersebut akan menggerakkan
kereta maglev untuk memulai perjalanannya, teknologi kereta maglev terus
dikembangkan. Sebab, sangat banyak manfaatnya. Selain dapat melaju dengan
cepat, kereta maglev sangat mudah direm, sehingga tingkat keamanan lebih baik
daripada kereta biasa. Dengan berjalan mengambang, penumpang akan merasa nyaman
karena tidak ada getaran seikitpun. Selain itu kereta maglev tidak menimbulkan
suara bising dan tidak menimbulkan asap hasil pembakaran.
0 comments:
Post a Comment