PENDUDUK , MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN
BAB 1
Pendahuluan
Penduduk adalah sekumpulan manusia yang duduk atau menempati pada wilayah tertentu.sejarah perkembangan kebudayaan manusia selalui ditandai dengan munculnya letupan – letupan yang menjadi cirri khas sekaligus yang membedakan satu masa dengan masa berikutnya.titik pangkal letupan itu lahir dari desakan keinginan dan kebutuhan manusia,yang makin lama bertambah besar,sampai pada saat yang ditentukan ia dihadapkan pada pencarian alternative jawaban dari pertanyaan klasik yang dilemparkan oleh dirinya sendiri.
Ketika isu kepadatan penduduk belum dirasakan secara benar,perkembangan kebudayaan manusia ditandai dengan aktifnya kelompok – kelompok menjelajahi tempat – tempat yang dianggap potensial untuk menyambung hidup.
Sejak awal abad ke – 18 penduduk dunia berjumlah 625 juta jiwa dan awal abad kr 20 mencapai 1,608 juta jiwa,tahun 1970 melebihi 3,5 milyar dan pada pertengahan tahun 1979 berjumlah 4.321 juta jiwa.
BAB II
Tinjauan Teori
1.PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN MIGRASI
a.penduduk dunia dan masalahnya
pada awal zaman modern sampai kira-kira tahun 1650,penduduk dunia telah mencapai 500 juta jiwa jumlahnya .sejak zaman inilah penduduk dunia mulai meningkat dengan cepat,hal ini dimungkinkan oleh adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.termasuk salah satu di antaranya ilmu kedokteran juga berkembang.
Berkat kemajuan ilmu kedokteran,pemeliharaan kesehatan penduduk termasuk uasaha- usaha imunitas menjadi lebih terjamin.oleh karena itu,tingkat kematian bayi –bayi yang lahir menjadi lebih rendah.
Akan tetapi,tidak semua Negara – Negara di dunia mengalami pertumbuhan penduduk yang demikian pesat.
Negara – Negara eropa barat pada abad 20 ini cenderung mengalami kondisi stasioner,bahkan jerman barat cenderung memiliki lebih sedikit jumlah penduduk berumur muda,dibandingkan dengan jumlah penduduk dewasa.
b.pendidikan dan kesehatan di Negara –negara berkembang
1.pendidikan
Penduduk pedesaan,terutama anak –anak usia sekolah do Negara – Negara berkembang di Afrika,Asia dan Amerika Latin sebagian besar tidak memperoleh kesempatan menempuh jenjang pendidikan di sekolah,akibat dari kondisi kemiskinan.
Suatu hasil survey UNICEF membuktikan bahwa 58% anak – anak pedesaan miskin di Delhi India,tidak bersekolah,karena orang tua mereka tidak mampu membayar biaya sekolah.
Disamping tekanan ekonomi,penduduk pedesaan miskin paling sering kekurangan bangunan sekolah dan guru yang memenuhi syarat,bahkan terkadang desa tersebut tidak memiliki sekolah dasar.
2.kesehatan
Penduduk usia muda pada negara – Negara berkembang banyak menderita kekurangan vitamin A,misalnya terjadi di Negara Asia selatan,Asia tenggara.
3.perhatian para negarawan dan ilmuwan terhadap masalah penduduk dunia
Para negarawan dan ilmuwan sungguh – sungguh menyadari dan telah memperhitungkan betapa besarnya bencana yang ditimbulkan oleh ledakan penduduk dunia.
Apabila kondisi – kondisi yang berlaku sekarang ini di biarkan kadaluwarsa,maka dalam waktu 100 mtahun saja,daya tahan dan keseimbangan bumi kita akan mencapai batas kemampuan terakhir.ini berarti akan lumpuhlah system – system pendukung dan pembangkit tatanan kehidupan di muka bumi ini.
4.interaksi eksponensial dari lima variable yang dominant./
Kelima variable yang dominant membuktikan saling mempengaruhi satu sama lain.penduduk bertambah,kebutuhan sandang pangan dan papan / perumahan harus bertambah.peningkatan produksi pangan akan berkait dengan penyediaan lahan dan tata air / irigasi tekhnis yang memadai,dengan modal yang cukup.
c.usaha mengatasi penduduk dunia
untuk mencapai suatu ekosistem penduduk dunia yang stabil,diperlukan langkah –langkah sebagi berikut :
a. penduduk di stabilkan / di seimbangkan
b. konsumsi sumber alam dan pembangkit an polusi harus dikurangi sampai seperempat dari tingkat konsumsi tahun 1970-an,
c. penyelenggaraan pendidikan dan pengadaan fasilitas kesehatan lebih di utamakan
d.masalah penduduk di Indonesia
masalah penduduk merupakan masalah yang bersegi banyak,dan pemecahan masalhnya itu tidak dapat dilakukan dengan cara satu segi dan secara sesaat dengan cepat.
Masalah penduduk timbul sebagai akibat dari perubahan penduduk,antara lain :
a. Pertambahan atau pengurangan penduduk
b. Kerapatan atau kepadatan dan penyebaran penduduk yang akan dapat mempengaruhi tata ekonomi.
e.migrasi ( perpindahan penduduk )
migrasi adalah gejala gerak horizontal untuk pindah tempat tinggal dan pindahnya tidak terlalu dekat,melainkan melalui batas administrasi ,pindah ke unit administrasi lain.
BAB III
Metodologi
Pembagian kerja dalam masyarakat ini akan terjadi masalah besar lagi,apabila perkembangan dalam bidang pertanian lebih lambat dibandingkan dengan pertumbuhan penduduk.sebab masyarakat Indonesia sebagian besar dari tenaga kerjanya terlihat dalam bidang pertanian,sedangkan dalam sector-sektor lainnya hanya sebagian kecil saja.
Konsekuensi yang tidak dapat dihindarkan akibat bertambahnya jumlah penduduk adalah lahirnya tenaga kerja.besar kecilnya angkatan kerja sangat tergantung pada tingkat kelahiran dan kematian.semakin tinggi tingkat kelahiran dan rendahnya tingkat kematian maka ketersediaan tenaga kerja cenderung meningkat.
BAB IV
Pembahasan
Pada umumnya orang mengartikan kebudayaan dengan kesenian,seperti seni tari,seni suara,lukis dan sebagainya.dalam pandangan sosiologi,kebudayaan mempunyai arti yang lebih luas dari pada itu.kebudayaan meliputi semua hasil cipta,karsa ,rasa dan karya manusia baik yang material maupun non material.
a.hubungan manusia dengan kebudayaan
dipandang dari sudut antropologi,manusia dapat ditinjau dari 2 segi,yaitu :
manusia sebagai makhluk biologis
manusia sebagai makhluk social – budaya
sebagai makhluk sosial,manusia dipelajari dalam ilmu biologi atau anatomi,dan sebagai makhluk social- budaya,manusia dipelajari dalam antropologi budaya.antropolgi budaya menyelidiki seluruh cara hidup manusia,bagaimana manusia dengan akal budinya dan struktur fisiknya dalam mengubah lingkungan berdasarkan pengalamannya.
b.hubungan masyarakat dengan kebudayaan
masyarakat adalah kumpulan manusa yang hidup dalam suatu daerah tertentu,yang telah cukup lama dan punya aturan – aturan yang mengatur mereka,untuk menuju tujuan yang sama.dalam masyarakat tersebut manusia selalu memperoleh kecakapan,pengetahuan – pengetahuan baru.
c.hubungan manusia,masyarakat dan kebudayaan.
Masyarakat tidak dapat dipisahkan daripada manusia karena hanya manusia saja yang dapat hidup bermasyarakat.yaitu hidup bersama – sama dengan manusia lain dan saling memandang sebagai penanggung kewajiban dan hak.
Karena pengertian kebudayaan itu amat luas,maka koentjaraningrat merumuskan bahwa sedikitnya asa 3 wujud kebudayaan :
1. Wujud ide,gagasan,nilai – nilai,norma,peraturan.
2. Wujud kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3. Wujud benda – benda hasil karya manusia
PRANATA – PRANATA DAN INSTITUSIONALISASI
a.`proses pertumbuhan lembaga kemasyarakatan
norma – norma dalam masyarakat berguna untuk mengatur hubungan antar manusia didalam masyarakat agar terlaksana sebagaimana yang mereka inginkan.mula – mula norma – norma tersebut terbentuk secara tidak disengaja,namun kemudian norma – norma tersebut terbentuk secara sadar.
Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat daripada norma – norma tersebut ,maka secara sosiologi dikenal adanya empat pengertian :
1. Cara ( usage )
2. kebiasaan ( folkways )
3. tata kelakuan ( mores )
4. adat istiadat ( custom )
keempat pengertian tersebut di atas merupakan norma – norma kemasyarakatan yang memberikan petunjuk bakat yang berupa perintah atau larangan yang bersifat mengikat dan memaksa untuk dilaksanakan.
1.cara
Cara banyak menunjuk pada suatu perbuatan antara individu dengan individu lainnya dalam hubungan bermasyarakat.norma ini mempunnyai kekuatan yang lemah karena penyimpangan terhadapnya tak akan mengakibatkan hukuman yang berat,tetapi hanya sekedar celaan saja dari individu yang dihubunginya.
2.kebiasaan
Kebiasaan mempunyai kekuatan mengikat yang lebih besar daripada cara,karena kebiasaan ini dilakukan berulang – ulang yang menunjukkan bahwa banyak orang yang menyukainya.
3.tata kelakuan
Tata kelakuan sangat penting bagi masyarakat,karena :
a. Tata kelaukan memberikan batas – batas pada kelakuan – kelakuan individu.tata kelakuan juga merupakan alat yang memerintahkan dan sekaligus melarang seseorang anggota melakukan suatu perbuatan.
b. Tata kelakuan mengidentifikasi indivisu dengan kelompoknya.
c. Tata kelakuan menjaga solidaritas antara anggota – anggota masyarakat.
4.adat kebiasaan
Adat kebiasaan atau custom ini bisa terjadi dari tata kelakuan yang kekal serta kuat integrasinya dengan pola perikelakuan masyarakat.
Anggota – anggota masyarakat yang melanggar adat kebiasaan akan menderita sanksi yang keras yang kadang – kadang secara tidak langsung diperlakukan.
Bila mana manusia menciptakan asosiasinya,maka mereka juga menciptakan peraturan – peraturan dan cara – cara untuk mengatur kepentingan anggota – anggotanya satu sama lain.bentuk – bentuk aturan inilah yang disebut institusi ( lembaga ),yang berbeda dengan asosiasi.misalnya : keluarga termasuk asosiasi,tetapi system mengatur pewarisan,perkawinan disebut institusi.setiap asosiasi yang sehubungan dengan kepentingan khusus tentu mempunyai institusi yang khusus pula.contoh :
Keluarga : mempunyai lembaga ( institusi ) khusus,misalnya perkawinan,warisan dan lain – lain.
BAB V
Penutup
Pada prinsipnya pertumbuhan penduduk dunia yang meningkat sedemikian cepat merupakan suatu ancaman bagi kehidupan umat manusia itu sendiri,walaupun percepatan pertambahan penduduk di setiap Negara di dunia satu sama lain berbeda – beda.
Yang menjadi factor dasar terhadap perkembangan jumlah penduduk dengan berbagai akibatnya salah satunya yaitu kelahiran dan tingkat kematian.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Taufiq,1974,pemuda dan perubahan sosial,Jakarta LP3ES
Abu Ahmadi,Drs.,H,1988,Ilmu sosial Dasar,Jakarta Bina Aksara
Abu ahmadi,Drs.,1982,pengantar Sosiologi, Semarang,Ramadhani.
0 comments:
Post a Comment